Thursday, January 12, 2017

Tangki Pentair Murah untuk Filtrasi

Tangki Filter/Softener FRP Pentair

Tangki FRP Pentair adalah pilihan ideal untuk aplikasi water treatment di perumahan atau UKM karena fleksibilitasnya. Dengan vesek FRP struktural, sistem water treatment akan membaik. Tangki ini juga mudah digunakan dan diinstalasi, tersedia baik konstruksi standard polyester atau chemical-resistant vinylester tergantung kebutuhan Anda.





Perbandingan uji Tangki Pentair dengan Standar dari NSF

ParameterPentairStandar NSF
Factor Keamanan Rasio 4:1Rasio 4:1
Tekanan minimal600 psi600 psi
TestTest 250.000 siklus tanpa bocor  Test 100.000 siklus tanpa bocor  

Tangki perumahan dengan diameter antara 6"-16" telah disertifikasi NSF 44. Tangki komersial dengan diameter antara 18"-63" telah disertifikasi NSF 61.
Tekanan maksimal operasi: 150 psi
Temperatur maksimal operasi: 120° F - polyester, 150° F - vinylester

Data Sheet:


Thursday, September 3, 2015

SISTEM INSTALASI AIR (WATER TREATMENT SYSTEM)

SISTEM INSTALASI AIR (WATER TREATMENT SYSTEM)
    Air adalah salah satu aspek vital dalam control good manufacturing product (c-GMP). Air merupakan bahan baku dengan pemakaian skala besar untuk keperluaan kegiatan produksi, terutaman industry makanan dan minuman seperti sirup, obat suntik cair, air minum dan lain sebagainya. Jika tercemar akan mengakibatkan efek negative terhadap sistem kekebalan tubuh manusia atau dengan kata lain sangat fatal bagi pemakai. Pada sistem pengolahan air untuk produksi adalah menghilangkan cemaran sesuai dengan standard kualitas air yang telah ditetapkan. Berikut kualifikasi air antara lain:
?    Raw water, yaitu jenis air yang digunakan untuk pemadam kebakaran, menyiram tanaman, dan lain-lain. Raw water ini biasanya digunakan untuk air sumur, air pdam, dan lain sebagainya.
?    Portable water, yaitu digunakan sebagai pencuci pakaian, cuci alat non-steril, pembersihan ruangan, cucii tangan, kamar mandi, dan lainnya. Proses pembuatan air ini berdasarkan cara mengolah rar water dengan menghilangkan mineral tertentu seperi menghilangkan kandungan besi (Fe), sand filter, klorinasi, karbon filter.
?    Purified water, yaitu air yang digunakan untuk pencucian akhir container, produksi sirup, tablet, coating dan lainnya. Pembuatannya dilakukan dengan mengolah portable water dengan De-ionisasi yang dilanjutkan dengan menyaring pada ukuran 3 mikro, 1 mikro kemudian 0,2 mikro. Setelah disaring dilanjutkan dengan penyinaran UV untuk membunuh bakteri. Dalam skala pembuatan air jenis ini, ada istilah Reverse Osmosis yaitu portable water melewati pori-pori dengan diameter mikrometer.
?    Water for Injection
    Spesifikasi air jenis ini difungsikan dalam pencucian akhir container sterile, cuci vial/ampul, produksi sterile, dan laboratorium. Purified water didestilas. Raw water yang digunakan berasal dari air sumber dalam tanah, air sumber tersebut kemudian ditampung di dalam tandon-tandon yang tersedia.
Pengolahan yang pertama yaitu dengan melewatkan air sumber tersebut ke Sand Filter, kemudian ke Carbon Filter yang berfungsi untuk filtrasi dan menyerap senyawa-senyawa yang ber-molekul besar. Air yang sudah melewati filter di-deionisasi dengan cara melewatkan di tabung Kation dan Anion selama waktu tertentu dengan tujuan ion-ion yang ada di dalam air dapat hilang. Tabung kation akan menarik ion-ion negatif dalam air, lama waktu air dalam tabung kation 40 menit. Sedangkan tabung anion akan menarik ion-ion positif dalam air dengan waktu 60 menit. Air masuk ke Mixed Bed (Resin yang terdapat campuran kation dan anion) untuk diolah lagi agar sisa dari Kation dan Anion sebelumnya bisa diminimalkan dan menjadi aquadem yang lunak. Air kemudian akan dialirkan menuju Conductivity Sensor dengan filter 1 um, air tersebut diharapkan mempunyai konduktivitas < 30, jika tidak sesuai maka alarm akan berbunyi. Tabung kation,tabung anion, serta mixed bed harus sering dicek dan dilihat efektifitasnya, karena suatu saat akan menjadi jenuh. Air yang telah melewati pengolahan ini dinamakan Aqua Demineralisasi (Aquadem).

SENYAWA KIMIA PADA GAS BUANG YANG BERBAHAYAWA BAGI LINGKUNGAN DAN MAKHLUK HIDUP


    Bahan tercemar berupa gas buang merupakan salah permasalahan lingkungan yang harus diperhatikan lebih untuk keberlangsungan hidup, terutama manusia. Udara merupakan komponen kehidupan yang sangat vital bagi kehidupan manusia. Akan tetapi, karena seiring dengan perkembangan zaman yang diikuti oleh beragamnya aktifitas manusia, kualitas udara kecenderungan mengalami penurunan. Beragam aktifitas manusia seperti kegiatan industri, transportasi, dan kegiatan-kegiatan lainnya memiliki peranan yang signifikan dalam mendorongnya terjadi pencemaran udara. Beberapa senyawa-senyawa kimia yang berpotensi berbahaya jika keberadaan di udara atau atmosfir sudah melampui ambang batas mutunya, yaitu gas karbon dioksida (CO2), karbon monoksida (CO),  oksida nitrogen (NOx), dan oksida sulfur (SOx).
    Bahan-bahan pencemar udara tesebut dapat dihasilkan dari hasil pembakaran kendaraan bermotor maupun aktivitas industri yang menghasilkan limbah polutan gas. Bahan pencemar yang terutama terdapat didalam gas buang buang kendaraan bermotor adalah karbon monoksida (CO), berbagai senyawa hindrokarbon, berbagai oksida nitrogen (NOx) dan sulfur (SOx), dan partikulat debu termasuk timbel (PB). Bahan bakar tertentu seperti hidrokarbon dan timbel organik, dilepaskan keudara karena adanya penguapan dari sistem bahan bakar. Proses reaksi tersebut ada yang berlangsung cepat dan terjadi saat itu juga di lingkungan jalan raya, dan adapula yang berlangsung dengan lambat. Reaksi kimia di atmosfer kadangkala berlangsung dalam suatu rantai reaksi yang panjang dan rumit, dan menghasilkan produk akhir yang dapat lebih aktif atau lebih lemah dibandingkan senyawa aslinya.
    Sebagai contoh, adanya reaksi di udara yang mengubah nitrogen monoksida (NO) yang terkandung di dalam gas buang kendaraan bermotor menjadi nitrogen dioksida (NO2) yang lebih reaktif, dan reaksi kimia antara berbagai oksida nitrogen dengan senyawa hidrokarbon yang menghasilkan ozon dan oksida lain, yang dapat menyebabkan asap awan fotokimi (photochemical smog). Walaupun gas buang kendaraan bermotor terutama terdiri dari senyawa yang tidak berbahaya seperti nitrogen, karbon dioksida dan upa air, tetapi didalamnya terkandung juga senyawa lain dengan jumlah yang cukup besar yang dapat membahayakan gas buang membahayakan  kesehatan maupun lingkungan. Bahan pencemar yang terutama terdapat didalam gas buang buang kendaraan bermotor  adalah karbon monoksida (CO), berbagai senyawa hindrokarbon, berbagai oksida nitrogen (NOx) dan sulfur (SOx), dan partikulat debu termasuk timbel (PB). Bahan bakar tertentu seperti hidrokarbon dan timbel organik, dilepaskan keudara karena adanya penguapan dari sistem bahan bakar. Lalu lintas kendaraan bermotor, juga dapat meningkatkan kadar partikular debu yang berasal dari permukaan jalan, komponen ban dan rem.
    Setelah berada di udara, beberapa senyawa yang terkandung dalam gas buang kendaraan bermotor dapat berubah karena terjadinya suatu reaksi, misalnya dengan sinar matahari dan uap air, atau juga antara  senyawa-senyawa tersebut satu sama lain. Proses reaksi tersebut ada yang berlangsung cepat dan terjadi saat itu juga di lingkungan jalan raya, dan adapula yang berlangsung dengan lambat.
    Reaksi kimia di atmosfer kadangkala berlangsung dalam suatu rantai reaksi yang panjang dan rumit, dan menghasilkan produk akhir yang dapat lebih aktif atau lebih lemah dibandingkan senyawa aslinya. Sebagai contoh, adanya reaksi di udara yang mengubah nitrogen monoksida (NO) yang terkandung di dalam gas buang kendaraan bermotor menjadi nitrogen dioksida (NO2) yang lebih reaktif, dan reaksi kimia antara berbagai oksida nitrogen dengan senyawa hidrokarbon yang menghasilkan ozon dan oksida lain, yang dapat menyebabkan asap awan fotokimi (photochemical smog). Pembentukan smog ini kadang tidak terjadi di tempat asal sumber (kota), tetapi dapat terbentuk di pinggiran kota. Jarak  pembentukan smog ini tergantung pada kondisi reaksi dan kecepatan angin.